Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Renungan : MENDOAKAN HIDUP, MENGHIDUPI DOA (Lukas 11:1-13)

Gambar
  Doa menurut KBBI adalah permohonan, harapan dan pujian kepada Tuhan. Berdoa adalah suara hati nurani yang menyapa Allah, yaitu suatu permohonan dan syukur kepada Allah. Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman. Doa menurut Kamus Alkitab adalah tindak menghubungkan diri dengan Tuhan dengan, atau tanpa perkataan.   Berdasarkan pengertian doa di atas, maka berdoa adalah ungkapan hati manusia kepada Allah dengan cara berbicara kepada-Nya. Doa juga mengajarkan untuk menerima diri sendiri, orang lain dan dunia, karena manusia sendiri pun telah diterima dan diampuni oleh Tuhan tanpa syarat. Dalam Injil Lukas 11:1-13, mengisahkan tentang ajaran doa Yesus kepada para murid-Nya. Doa ini yang dikenal sebagai Doa Tuhan atau Doa Bapa Kami. Lukas menceritakan bahwa Yesus ada di suatu tempat dan sedang berdoa. Pada waktu itu, doa sudah menjadi suatu kewajiban bagi orang Yahudi. Hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun. ...

Renungan : MENDENGAR DAN MENYELIDIKI FIRMAN ALLAH (Kisah Para Rasul 17:10-15)

Gambar
  Di era digital media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok dan Twitter biasanya tempat di mana berita-berita  hoax  bermunculan dan cepat menyebar. Berita-berita  hoax  terkadang membuat masyarakat percaya terhasut dan bahkan terprovokasi. Mengapa masyarakat muda percaya? Ada berbagai faktor namun di sini kita menyebut dua faktor: Pertama karena terbatasnya pengetahuan.   Pengetahuan yang terbatas membuat berita  hoax  kian tersebar semakin cepat. Kurangnya pengetahuan membuat orang rasa percaya terhadap berita yang muncul meskipun itu merupakan berita  hoax .  Kedua, seseorang memang cenderung lebih gampang percaya akan sebuah berita yang sesuai dengan opini atau sikap yang dimilikinya. Salah satu cara yang tepat bagi masyarakat dalam menyaring informasi  hoax  di media sosial adalah dengan mempelajari literasi media. Literasi media berhubungan dengan bagaimana khalayak dapat mengambil kontrol atas media. Tujuan dasar ...

Renungan: BERNYANYILAH DENGAN SEGENAP HATI UNTUK TUHAN (Efesus 5:17-21)

Gambar
  Pernahkah kita menyanyi sendiri di kamar mandi? Atau di kebun? Di atas pohon tuak? Mengapa demikian? Ada beberapa alasan: pertama, karena suasana hati, gembira, senang atau mungkin sedih. Kedua, untuk menenangkan diri yang bisa mengurangi kecemasan, stres dan memberikan kenyamanan. Ketiga, kreativitas dan ekspresi, yaitu seseorang mengekspresikan dirinya secara spontan. Keempat, perilaku kebiasaan, lagu sudah tertanam dalam memori seseorang, dst. Ada orang tertentu yang menyanyi saat karena mabuk alkohol. Namun   setelah sadar diminta untuk menyanyi di gereja atau pertemuan-pertemuan mereka menolak. Pertanyaan yang menarik adalah: bagaimana menyanyi dengan segenap hati untuk Tuhan? Kita tidak bisa menilainya, hanya orang itu dan Tuhan yang tahu. a.      Latar Belakang   Singkat Surat kepada jemaat di Efesus merupakan salah satu surat Paulus. Ayat 17-21 merupakan bagian akhir dari perikop/judul HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG. Sidang pembaca di...