BELAJAR PANAH
Pagi ini saya bercerita dengan salah satu tokoh jemaat.
Seorang pemanah rusa dan babi hutan terkenal pada masanya. Beliau adalah bpk. Obaja Kaikammi, kami biasa menyapa ba'i "O".
Ia menceritakan kepada saya bahwa ketika masih aktif memburu rusa, satu tahun bisa ratusan ekor yang ia dapat. Semua orang tua di kampung ini menceritakan hal itu. Yang mencengangkan saya, bahwa jika dua ekor rusa berdiri sejajar ia melepaskan anak panahnya dari samping maka dua rusa itu akan ditembus oleh satu anak panah.
Saking asyiknya mendengar cerita, maka saya juga ingin belajar memanah. Kebetulan pagi ini ba'i "O" membawakan saya busur dan anak panah yang ujung terbuat dari bambu, tumpul. Tujuannya untuk saya belajar, dan panah ayam, babi, anjing dan kambing yang berkeliaran merusak tanaman-tanaman di sekitar rumah Pastori.
Ia mengajar saya:
"Pegang busur dengan tangan kiri, masukan batang anak panah di cela jari jempol, telunjuk dan jari manis sambil memegang batang busur. Tangan kanan menarik tali busur dan anak panah. Arahkan anak panah ke sasaran. Lihat ujung anak panah, jika ujung anak panah sudah tempat sasaran kepada objek yang dituju, misalkan rusa lari pas di ujung anak panah, tarik napas, dan harus yakin bahwa anak panah lepas kena sasaran. Lepas anak panahnya, itu tidak akan meleset. Jika sudah terbiasa akan terjadi secara spontanitas."Setelah Wenag O kembali, saya duduk memasak sambil berefleksi, bahwa hidup ini harus terus berlatih untuk membidik tepat sasaran. Kepastian itu tergantung pada konsentrasi, fokus dan optimis. Oleh karena itu, tiap hari melatih diri untuk konsentrasi dan fokus dan membangun optimisme dalam diri untuk mencapai target. Kemudian tahu tujuan dan prioritas.
Teringat perkataan Rasul Paulus: "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Fil. 3:13-14; bdk. I Kor. 9:24-27; II Tim. 2:4-7).
Komentar
Posting Komentar